Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan hampir semua asumsi makroekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN) 2008 akan meleset dari target semula. "Tampaknya akan lebih rendah dari target semula," katanya saat memaparkan kondisi dan rencana kerja pemerintah 2008-2009 kepada peserta Musyarawah Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta kemarin.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah ada kemungkinan akan meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat merevisi kembali anggaran untuk kedua kalinya.
Dia memaparkan, ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 6,0 persen akibat naiknya harga komoditas pangan dan energi, serta dampak perlambatan ekonomi global. Dalam APBN 2008, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi tahun ini 6,4 persen.
Pada kwartal pertama tahun ini, pertumbuhan masih cukup tinggi sekitar 6,3 persen. Tetapi, akibat naiknya harga minyak, tekanan harga komoditas, pengetatan kebijakan moneter, dan melemahnya investasi, maka pertumbuhan kwartal kedua dan selanjutnya akan lebih rendah dari kwartal pertama. "Jadi proyeksi pertumbuhan 6,0 persen itu cukup moderat karena harga tinggi sepertinya akan bertahan agak lama," kata Sri Mulyani. Inflasi juga akan melambung dari 6,5 persen menjadi 8,5-9,5 persen tahun ini. (lihat tabel).
Sementara itu, dalam Rancangan Kerja Pemerintah 2009, dasar penyusunan APBN 2009, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 6,4-6,6 persen PDB, inflasi 5,5 persen, SBI 7,5 persen, harga minyak US$ 85-95 per barel, defisit 1,7-1,9 persen PDB, angka pengangguran 6,5-7,5 persen, dan angka kemiskinan 10,0-11 persen. "Target pertumbuhan 2009 yang realistis adalah 6,2-6,5 persen, inflasi 5,8-6,2 persen, SBI 7,25-7,75 persen, dan harga minyak US$ 95-100 per barel," kata Sri Mulyani.
Namun, dia tetap khawatir pada 2009, pemerintah juga akan kesulitan menetapkan sasaran ekonomi makro. Rancangan Kerja Pemerintah 2009 perlu direvisi lagi. "Targetnya sebaiknya diturunkan," ujarnya.
Sumber: TEMPO Interaktif :Selasa, 06 Mei 2008


9:54 AM
Posted in: 

0 komentar:
Posting Komentar