`
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

The Fed: Tak Ada Pemangkasan Suku Bunga Lagi

Bank Sentral Amerika Serikat menyatakan tidak akan kembali memotong suku bunganya. AS harus mengatasi krisis ekonomi yang terjadi tanpa bantuan The Fed.

Pasalnya, The Fed sebelumnya telah berulang kali memotong suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Langkah The Fed terakhir adalah pemotongan suku bunga yang diputuskan setelah pertemuan Dewan Gubernur The Fed pada 29-30 April. Suku bunga yang sebelumnya 2,25 persen dipotong menjadi 2 persen.

Anggota The Fed mengatakan bahwa tidak pantas bagi The Fed jika kembali memotong suku bunga, kecuali keadaan ekonomi berubah secara signifikan. Dalam laporan pengamatan ekonominya, The Fed membuat perubahan perkiraan pertumbuhan ekonomi AS dari kisaran 1,3- 2 persen menjadi 0,3-1,2 persen. Selain itu, laporan tersebut menunjukkan peningkatan tingkat pengangguran menjadi 5,5-5,7 persen tahun ini.

Tingkat inflasi pun meningkat hingga berada di level 3,1- 3,4 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang hanya mencapai 2,1-2,4 persen. Peningkatan disebabkan peningkatan biaya energi. Inflasi inti di luar pangan dan energi hanya naik 0,2 poin ke 2,2- 2,4 persen. Perkiraan baru ini merupakan salah satu kebijakan The Fed untuk memberikan data terbaru tentang keadaan ekonomi AS.

Laporan tersebut merupakan kumpulan dari perkiraan berbagai ekonom yang mengamati pertumbuhan ekonomi AS. Laporan tersebut menyebutkan bahwa keadaan ekonomi dalam semester pertama tahun ini memang akan terus lemah. Peningkatan baru akan terjadi pada semester kedua nanti. Data daya beli konsumen dan data pekerja telah menunjukkan ekonomi yang sangat lemah bagi AS tahun ini.

Pendapatan riil terhambat karena harga minyak yang tinggi, harga rumah jatuh dan kondisi kredit yang semakin parah. Banyak anggota The Fed yang meragukan putusan terakhir yang memotong suku bunga hingga 2 persen akan berhasil merangsang pertumbuhan ekonomi AS. Gubernur The Fed Kevin Warsh mengatakan bahwa pasar keuangan seharusnya tidak mengharapkan adanya pemotongan suku bunga kembali.

Hal itu tidak akan terjadi karena The Fed telah memotong suku bunga besar-besaran dari 5,25 persen pada September tahun lalu hingga ke level 2 persen pada saat ini.

"The Fed telah mengambil risiko yang sangat besar dengan memotong suku bunga dalam sembilan bulan terakhir. Menurunkan suku bunga hingga sebesar 3,25 persen adalah tindakan yang memberikan pengaruh besar terhadap ekonomi," ujar Warsh.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa The Fed tidak akan melakukan pemotongan lagi walaupun banyak imbauan dari berbagai pihak. Warsh menambahkan, The Fed tidak akan bisa memulihkan semua kerusakan dalam sistem perbankan. Saat ini banyak sektor perbankan yang terjerat utang yang sangat berpotensial untuk menghancurkan pertumbuhan ekonomi.

Dia mengharapkan semua pihak untuk berperan di dalam pemulihan ekonomi AS. "Tindakan nyata untuk mengembalikan ekonomi seperti semula lebih diperlukan, dibandingkan memotong suku bunga," ujarnya. Brian Bethune, ekonom di Global Insight, percaya bahwa The Fed tidak benar-benar menutup kemungkinan mengadakan penurunan kembali suku bunganya.

"Namun, The Fed akan menahan tindakannya dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Bethune mengatakan, bantuan dari pemerintah yang berjumlah USD168 miliar dan pemotongan pajak yang bertujuan merangsang ekonomi akan dihentikan. Hal ini akan membuat The Fed berpikir ulang untuk kembali memotong suku bunga.

www.okezone.com
Jum'at, 23 Mei 2008

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management