Sembilan BUMN yang telah menjadi perusahaan terbuka atau go public siap melakukan program pembelian kembali saham atau buy back dari masyarakat. Total dana yang disiapkan perusahaan milik negara itu untuk pembelian kembali sahamnya sebesar Rp 6 triliun.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil, Senin (13/10) di Jakarta, mengemukakan, program pembelian kembali saham BUMN itu untuk meningkatkan harga saham perusahaan BUMN yang belakangan terus merosot.
Selain itu, kata Sofyan, langkah tersebut juga akan mengembalikan harapan dan kepercayaan pelaku pasar bahwa saham BUMN layak dimiliki. ”Bagi BUMN, buy back saham kesempatan untuk diversifikasi portofolio. Selain itu, menunjukkan kepada investor bahwa saham BUMN worth to hold,” katanya.
Sembilan BUMN yang siap melakukan pembelian kembali sahamnya adalah PT Telkom Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Timah Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk.
Sofyan menegaskan, pihaknya memberi kesempatan kepada BUMN dengan kinerja baik untuk membeli kembali saham-saham mereka dari masyarakat. Pembelian kembali dilakukan secara teratur dan terukur sehingga tidak melawan pasar.
”Total dana sebesar Rp 6 triliun itu tidak akan membebani perusahaan-perusahaan yang memiliki permodalan hingga puluhan triliun rupiah,” katanya.
Dari kas internal
Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Sukrisno menyatakan, pihaknya telah menyiapkan dana untuk program pembelian kembali saham sebesar Rp 1 triliun, yang berasal dari kas internal perseroan.
Adapun PT Wijaya Karya Tbk (Wika) menyiapkan Rp 140 miliar. ”Harga saham Wika saat ini sudah sangat undervalued dan tidak mencerminkan kinerja bisnis dan potensi jangka panjang perseroan kami,” ujar Direktur Utama Wika Bintang Perbowo.
Sementara Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans S Sunito menyatakan, proses pembelian kembali sudah dimulai sejak Senin (13/10). Dana yang digunakan berasal dari saldo laba tahun 2007 dan dana kelebihan perusahaan. Namun, tidak disebutkan total dana yang dicadangkan.
Presiden Direktur PT Askes Gede Subawa mengemukakan, pihaknya menyiapkan dana investasi sebesar Rp 100 miliar untuk membeli saham BUMN.
”Pembelian saham ini sesuai permintaan pemerintah untuk buy back saham BUMN. Meski demikian, kami tetap mengamankan likuiditas untuk pelayanan kesehatan,” kata Gede.
Menurut pengamat pasar modal, Felix Sindhunata, dan Kepala Riset Recapital Poltak Hotradero, program pembelian kembali saham BUMN akan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap saham-saham BUMN.
Namun, Felix mengingatkan, hal itu hanya bersifat sementara. Dana sebesar Rp 6 triliun tidak akan cukup efektif untuk mengangkat harga saham-saham BUMN dalam jangka panjang. ”Dana sebesar itu tentu tidak sebanding dengan nilai kapitalisasi pasar bursa kita, yang lebih dari Rp 1.000 triliun,” papar Poltak. (LKT/RYO/REI).
Selasa, 14 Oktober 2008
0 komentar:
Posting Komentar