Harga minyak mentah bergerak tipis di tengah skeptisme pelaku pasar terhadap keputusan Arab Saudi menaikkan produksi sebesar 300.000 barel per hari untuk menekan harga.
Arab Saudi akan menaikkan produksi sekitar 3,3% menjadi 9,45 juta barel per hari pada Juni, kata Menteri Perminyakan Ali al-Naimi di Riyadh pada 16 Mei lalu. Tetapi Presiden OPEC Chakib Khelil kemarin mengatakan penambahan produksi itu tidak akan menekan harga karena penyebabnya adalah pelemahan dolar AS, bukan pasok.
Minyak mentah untuk pengiriman Juni naik 20 sen menjadi US$127,25 per barel pada pkl. 8:25 di Sydney pada pedagangan after-hours New York Mercantile Exchange. Harga kontrak minyak mentah kemarin naik 76 sen atau 0,6% menjadi US$127,05 per barel, rekor harga penutupan tertinggi. Harga saat ini telah 92% lebih tinggi dibandingkan setahun lalu. Minyak mentah menyentuh US$127,82 pada 16 Mei, level harga teringgi sejak perdagangan dimulai pada 1983.
Minyak mentah brent untuk pengiriman Juli naik 7 sen saat penutupan yang mencapai rekor du US$125,06 per barel pada London's ICE Futures Europe kemarin। Kontrak brent menyentuh US$126,34 pada 16 Mei.
Bisnis Indonesia
Selasa, 20/05/2008
0 komentar:
Posting Komentar